Arab Saudi Memberlakukan Berbagai Larangan dan Peraturan 

Arab Saudi Memberlakukan Berbagai Larangan dan Peraturan  – Arab Saudi telah memberlakukan berbagai larangan dan peraturan yang memengaruhi kehidupan perempuan dalam berbagai aspek. Salah satu contoh larangan yang telah berlaku di negara tersebut adalah larangan perempuan naik transportasi umum seperti taksi dan bus tanpa ditemani oleh seorang wali laki-laki. Namun, penting untuk dicatat bahwa seiring dengan reformasi sosial yang sedang berlangsung di Arab Saudi, beberapa larangan ini telah mengalami perubahan dan peningkatan dalam hak-hak perempuan.

Larangan-larangan yang pernah berlaku atau masih berlaku di Arab Saudi, termasuk yang telah mengalami perubahan, meliputi:

Larangan Mengemudi

Sebelum tahun 2018, perempuan di Arab Saudi tidak diizinkan mengemudi. Namun, larangan ini dicabut pada tahun 2018, memungkinkan perempuan di negara tersebut untuk memiliki SIM dan mengemudi secara legal. slot gacor

Larangan Naik Transportasi Umum Sendiri

Sebelumnya, perempuan diharuskan ditemani oleh seorang wali laki-laki jika ingin naik transportasi umum seperti taksi atau bus. Namun, aturan ini telah mengalami perubahan, dan sejak tahun 2019, perempuan diizinkan naik transportasi umum tanpa harus didampingi oleh wali laki-laki.

Larangan Berpergian Tanpa Izin

Dalam beberapa kasus, perempuan memerlukan izin dari wali laki-laki mereka untuk bepergian ke luar kota atau ke luar negeri. Namun, aturan ini juga mengalami perubahan, dan pada tahun 2019, perempuan dewasa di Arab Saudi diberi hak untuk bepergian tanpa izin dari wali laki-laki.

Larangan Memasuki Tempat-tempat Tertentu

Sebelumnya, ada beberapa tempat yang dianggap tabu bagi perempuan di Arab Saudi, seperti stadion olahraga. Namun, peraturan telah diubah, dan perempuan diizinkan untuk memasuki berbagai tempat yang sebelumnya terlarang.

Larangan Menggunakan Pakaian yang Tidak Sesuai

Meskipun Arab Saudi mewajibkan wanita untuk mengenakan pakaian yang sesuai dengan aturan syariah, tetapi aturan tersebut telah mengalami perubahan, dan perempuan tidak lagi diwajibkan mengenakan abaya (mantel longgar) dan hijab di tempat-tempat tertentu.

Perubahan ini adalah bagian dari reformasi sosial yang lebih luas yang diperkenalkan oleh Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman dalam “Vision 2030,” rencana yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan memodernisasi Arab Saudi. Meskipun beberapa larangan telah dicabut atau diubah, masih ada isu-isu lain yang perlu diatasi dalam konteks hak-hak perempuan di negara tersebut. Dalam banyak hal, proses perubahan ini masih berlangsung, dan pandangan masyarakat terhadap reformasi ini dapat bervariasi